Buku PP (Petunjuk Penyelenggaraan) Gerakan Pramuka

Buku PP (Petunjuk Penyelenggaraan) Gerakan Pramuka

BUKU PP (Petunjuk Penyelenggaraan) GERAKAN PRAMUKA
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 2004
SK Presiden RI No. 104 Tahun 2004

Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 1999 Keppres No. 034 Tahun 1999

Panji Gerakan Pramuka 1999 Keppres No. 118 Tahun 1961

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 2005 SK Kwarnas No. 086 Tahun 2005

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka 1999 SK Kwarnas No. 107 Tahun 1999

Lambang Gerakan Pramuka 1999 SK Kwarnas No. 006/KN/72

PP Gugusdepan SK Kwarnas No. 231 Tahun 2007

PP Seragam Pramuka SK Kwarnas No. 226 Tahun 2007

PP Seragam Khusus Upacara Bagi Anggota Dewasa SK Kwarnas No. 187 Tahun 2006

PP Tanda Umum Gerakan Pramuka SK Kwarnas No. 059 Tahun 1982

PP Tanda Pengenal Gerakan Pramuka SK Kwarnas No. 055 Tahun 1982

PP Tanda Satuan SK Kwarnas No. 005 Tahun 1989

PP Tanda Jabatan SK Kwarnas No. 202 Tahun 1988

PP Syarat Kecakapan Umum SK Kwarnas No. 088/KN/74

PP Tanda Kecakapan Umum SK Kwarnas No. 058 Tahun 1982

PP Upacara dalam Gerakan Pramuka SK Kwarnas No. 178 Tahun 1978

Juklak Penilaian Kecakapan SK Kwarnas No. 273 Tahun 1993

Dasadarma SK Kwarnas No. 036 Tahun 1979

PP Pramuka Garuda SK Kwarnas No. 101 Tahun 1984

PP Pesta Siaga SK Kwarnas No. 131/KN76

Penyesuaian PP Pesta Siaga SK Kwarnas No. 194 Tahun 1998

PP Pertemuan Pramuka SK Kwarnas No. 130/KN/76

Penyesuaian PP Pertemuan Pramuka SK Kwarnas No. 193 Tahun 1998

PP Tanda Kecakapan Khusus SK Kwarnas No. 134/KN/76

PP Tanda Kecakapan Khusus Agama SK Kwarnas No. 030 Tahun 1981

PP Tanda Kecakapan Khusus Penghijauan SK Kwarnas No. 130 Tahun 1980

Syarat-syarat Gambar Tanda Kecakapan Khusus SK Kwarnas No. 016 Tahun 1980

PP Perkemahan Besar Penggalang SK Kwarnas No. 132/KN/76

PP Gladian Pemimpin Regu SK Kwarnas No. 029/KN/77

PP Lomba Tingkat SK Kwarnas No. 033/KN/78

PP Kegiatan Menabung SK Kwarnas No. 186 Tahun 1979

PP Gladian Pemimpin Satuan SK Kwarnas No. 031/KN/78

PP Raimuna SK Kwarnas No. 013/KN/78

PP Perkemahan Wirakarya SK Kwarnas No. 022/KN/78

Pola Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega SK Kwarnas No. 080 Tahun 1988

PP Dewan Kerja SK Kwarnas No. 214 Tahun 2007

PP Tanda Penghargaan SK Kwarnas No. 090 Tahun 1983

PP Karang Pamitran SK Kwarnas No. 056 Tahun 1982

PP Kwartir Ranting SK Kwarnas No. 136 Tahun 1987

PP Majelis Pembimbing SK Kwarnas No. 225 Tahun 2007

PP Pokok-pokok Organisasi Gerakan Pramuka SK Kwarnas No. 220 Tahun 2007

PP Organisasi dan Tata kerja Kwarda SK Kwarnas No. 222 Tahun 2007

PP Organisasi dan Tata kerja Kwarcab SK Kwarnas No. 223 Tahun 2007

PP Organisasi dan Tata kerja Kwarran SK Kwarnas No. 224 Tahun 2007

PP Kebijakan Manajemen Resiko SK Kwarnas No. 227 Tahun 2007

PP Penilaian Kwartir Tergiat SK Kwarnas No. 055 Tahun 1984

PP Umbul-umbul Gerakan Pramuka SK Kwarnas No. 009 Tahun 1985

PP Satuan Karya SK Kwarnas No. 032 Tahun 1989

PP Satuan Karya Bahari SK Kwarnas No. 019 Tahun 1991

PP Satuan Karya Bhayangkara SK Kwarnas No. 020 Tahun 1991

PP Satuan Karya Tarunabumi SK Kwarnas No. 078 Tahun 1984

PP Satuan Karya Dirgantara SK Kwarnas No. 018 Tahun 1991

PP Satuan Karya Bakti Husada SK Kwarnas No. 053 Tahun 1985

PP Satuan Karya Wanabakti SK Kwarnas No. 005 Tahun 1984

PP Satuan Karya Kencana SK Kwarnas No. 166 Tahun 2002

SK Koordinator Wilayah SK Kwarnas No. 186 Tahun 2006

Penomoran Kode Kwartir dan Gugusdepan SK Kwarnas No. 096 Tahun 2003

Sistem Registrasi Gugusdepan SK Kwarnas No. 051 Tahun 2003

Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2004-2009 Kep. Munas No. 10/MUNAS/2003

Penyempurnaan SPPP SK Kwarnas No. 034 Tahun 1999

SK Sistem Pendidikan dan Pelatihan SK Kwarnas No. 018 Tahun 2002

Pelaksanaan PPBN

Panduan PPBN

Simulasi PPBN

Mungkin Cukup gitu dulu ya Kak Arikel Saya Tentang �BUKU PP (Petunjuk Penyelenggaraan) GERAKAN PRAMUKA� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-Teman lainnya


Kegiatan-Kegiatan Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega

Kegiatan-Kegiatan Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega

Dalam Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan yang sesuai dengan PDK dan MK adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan.

Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka
Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI), adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir RadioIndonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
Estafet Tunas Kelapa ETK, adalah kirab Pramuka secara estafet dengan membawa obor, Bendera Merah Putih dan Panji Kepramukaan yang dilaksanakan oleh Kwartir Daerah dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Pramuka. Estafet dimulai dari beberapa titik pemberangkatan dan berakhir di arena Upacara HUT tingkat Daerah. Petugas ETK biasanya dari Pramuka Penggalang, Pramuka penegak dan Pramuka Pandega.
Perkemahan dan/atau upacara Hari Ulang Tahun Pramuka.

Kegiatan Pramuka Siaga
Selain kegiatan latihan rutin, Pramuka Siaga mempunyai kegiatan:

Pesta Siaga
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk: Permainan Bersama (kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, Perkemahan Satu Hari (Persari).

Kegiatan Pramuka Penggalang

Jambore
Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, Jambore Regional dan Jambore se-Dunia.

Lomba Tingkat
Lomba Tingkat (LT) adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkat dilaksanakan dalam bentuk perkemahan.
Lomba Tingkat terdiri atas:
  1. LT-I (tingkat gugus depan)
  2. LT-II (tingkat Kwartir Ranting)
  3. LT-III (tingkat Kwartir Cabang)
  4. LT-IV (tingkat Kwartir Daerah)
  5. LT-V (tingkat Kwartir Nasional)


Perkemahan Bhakti
Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan pembangunan.
Dianpinru

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru) adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang.

Perkemahan Penggalang
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Pelantikan Penggalang Baru, Perkemahan Kenaiakan Tingkat (dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap), Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya. perkemahan juga merupakan gerakan penghibur dan pengetahuan bagi mereka yang tak pernah mengenal dunia luar. selain itu perkemahan juga dapat dipakai oleh penggalang muhammadiyah yang sering disebut HIZBUL WATHAN.

Forum Penggalang
Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan datang.

Penjelajahan
Penjelajahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompasdan survival.

Kegiatan Pramuka Penegak-Pandega

Raimuna
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Kata Raimuna berasal dari bahasa suku Asli di wilayah Yapen Waropen-papua, yang berasal dari kataRai dan Muna yang artinya pertemuan ketua suku dalam suatu forum yang menghasilkan suatu tujuan suci untuk kepentingan bersama.

Raimuna Nasional VIII yang diadakan pada tahun 2003 merupakan Raimuna Nasional pertama yang diadakan diluar �kebiasaan� , Raimuna Nasional VIII diadakan di Taman Candi Prambanan-Yogyakarta , biasanya Raimuna Nasional diselenggarakan di BUPERTA WILADATIKA � CIbubur-Jakarta. Untuk Raimuna Nasional yang akan datang (Raimuna Nasional IX tahun 2008), akan dilaksanakan kembali di BUPER WILADATIKA � Cibubur-Jakarta Timur.

Gladian Pimpinan Satuan
Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.kwatir daerah suk ,kwatir nasional.

Perkemahan Penegak Pandega
Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Sabtu Minggu (Persami), Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

Perkemahan Wirakarya
Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

Perkemahan Bhakti
Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.

PERAN SAKA (Perkemahan Antar Saka)
Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

Pengembaraan
Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan
Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

PPDK
Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Dewan Kerja untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pengelolaan Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja di wilayah binaannya dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda
Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

Penataran, Seminar dan Lokakarya
Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna
Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang tergabung dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja/kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musppanitera
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Ulang Janji
Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka.

Kegiatan Pramuka Dewasa
Pramuka Dewasa adalah Pembantu Pembina, Pembina, Intruktur, Andalan dan anggota Majlis Pembimbing.
Kegiatannya antara lain:

  1. Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD)
  2. Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML)
  3. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD)
  4. Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL)
  5. Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas)
  6. Ulang Janji


Mungkin Cukup gitu dulu ya Kak Arikel Saya Tentang �Kegiatan-Kegiatan Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-Teman lainnya 
Pengertian Baris Berbaris dan Aba-Aba dalam Pramuka

Pengertian Baris Berbaris dan Aba-Aba dalam Pramuka

BARIS BERBARIS
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

Maksud dan Tujuan
Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, persatuan, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
  1. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
  2. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  3. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
  4. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

ABA-ABA
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

Macam-macam aba-aba dalam Pramuka ada tiga, yaitu :

1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
Kepada Pemimpin Upacara-Hormat  � GERAK
Untuk amanat-istirahat di tempat � GERAK

2. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
Lencang kanan   � GERAK (bukan lancang kanan)
Istirahat di tempat  � GERAK (bukan ditempat istirahat)

3. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
GERAK
JALAN
MULAI
GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan ditempat -GERAK
-siap -GERAK
-hadap kanan -GERAK
-lencang kanan -GERAK
JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan kanan/kiri  � JALAN
-dua langkah ke depan   � JALAN
-satu langkah ke belakang  � JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan �MAJU
Contoh:
-maju � JALAN
-haluan kanan/kiri � JALAN
-hadap kanan/kiri maju � JALAN
-melintang kanan/kiri maju � JALAN

Tentang istilah: �MAJU�
1. Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
2. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.

Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju � JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : �HENTI�
   Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan �JALAN, bukan barisan � jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung  -MULAI
-tiga bersaf kumpul  -MULAI

CARA MEMBERIKAN ABA-ABA
A. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
B. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara � hormat � GERAK

Pelaksanaanya :
Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.

C. Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
D. Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
E. Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
F. Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
G. Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
H. Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi � siap GERAK



Mungkin Cukup gitu dulu ya Kak Arikel Saya Tentang �Pengertian Baris Berbaris dan Aba-Aba dalam Pramuka� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-Teman lainnya :V

Salam Admin Pramuka Solid,
Budi Santoso

Kurang dan Lebihnya mohon dimaafkan
Sekian dan Terima Kasih
Salam Pramuka!
Wassalam! ( ^o^) 7

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
    Struktur Organisasi Gerakan Pramuka adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi Gerakan Pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah sampai dengan yang paling atas beserta mekanisme  kerjanya.

    Dengan struktur organisasi tersebut, Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun dan menata organisasi gerakan pramuka dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, sampai ke Gugusdepan. Sehingga organisasi dapat berjalan dengan efektif.

     Struktur organisasi Gerakan Pramuka diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka. 

      Dalam keputusan ini juga diatur tentang tugas pokok dan fungsi Gerakan Pramuka, pembagian tugas dan tanggung jawab, musyawarah, dan garis hubungan dalam organisasi Gerakan Pramuka.

      Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi Gerakan Pramuka dapat dibaca di diunduh di halaman SK dan PP Pramuka.

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
     Struktur organisasi Gerakan Pramuka disusun mulai dari tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, hingga ke Gugusdepan. Struktur organisasi tersebut terdiri atas Majelis Pembimbing (Mabi), Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kordinator Gugusdepan (Korgudep), Gugusdepan (Gudep) dan Satuan Karya Pramuka (Saka), dan Badan Kelengkapan Kwartir.

Bagan struktur organisasi Gerakan Pramuka adalah sebagai berikut :


Struktur organisasi Gerakan Pramuka
Penjelasan Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
1.     Majelis Pembimbing adalah badan yang bertugas memberikan bimbingan dan bantuan moril, organisatoris, material, dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan satuan karya pramuka.
Majelis Pembimbing dibentuk di tingkat Nasional, Daerah, Cabang, Ranting, Gugusdepan dan Saka. Majelis Pembimbing diketuai secara ex-officio: 
1. di tingkat nasional (Mabinas) oleh Presiden Republik Indonesia
2. di tingkat daerah (Mabida) oleh Gubernur
3. di tingkat cabang (Mabicab) oleh Bupati/Walikota
4. di tingkat ranting (Mabiran) oleh Camat
5. Sedangkan di tingkat gugusdepan (Mabigus) dipilih dari anggota Mabigus yang ada dan di tingkat Saka (Mabi Saka) dijabat oleh pejabat pada lembaga/instansi/ departemen terkait.

2.     Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gerakan Pramuka adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gerakan Pramuka dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gerakan Pramuka.

3. Kwartir dan Koordinator Gudep merupakan perangkat dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka. Kwartir dibentuk di tingkat : 

  1. Nasional, disebut Kwartir Nasional (Kwarnas), ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas) dengan masa bakti 5 tahun. 
  2. Daerah, disebut Kwartir Daerah (Kwarda), ditetapkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) dengan masa bakti 5 tahun.
  3. Cabang, disebut Kwartir Cabang (Kwarcab), ditetapkan dalam Musyawarah Cabang (Mucab) dengan masa bakti 5 tahun.
  4. Ranting, disebut Kwartir Ranting (Kwarran), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.
  5. Gugusdepan yang ada dalam satu wilayah kelurahan/desa dikoordinasikan oleh Koordinator Gudep (Korgudep), ditetapkan dalam Musyawarah Ranting (Musran) dengan masa bakti 3 tahun.

4.     Gugusdepan (Gudep) adalah pangkalan pesertadidik yang merupakan wadah pendidikan dalam organisasi Gerakan Pramuka. Selengkapnya mengenai Gudep baca : Gugusdepan Gerakan Pramuka.

5. Satuan Karya Pramuka (Saka) merupakan wadah kegiatan kepramukaan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik dalam wawasan tertentu serta melakukan kegiatan nyata sebagai pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia.

6.     Badan Kelengkapan Kwartir merupakan badan-badan yang mempunyai tugas membantu kwartir. Badan Kelengkapan Kwartir meliputi:
1. Dewan Kehormatan
2. Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka yang terdiri atas Lemdikanas (di tingkat Nasional), Lemdikada (di tingkat Daerah), dan Lemdikacab (di tingkat Cabang).
3. Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau disebut Dewan Kerja yang terdiri atas DKN atau Dewan Kerja Nasional (di tingkat Nasional), DKD atau Dewan Kerja Daerah (di tingkat Daerah), DKC atau Dewan Kerja Cabang (di tingkat Cabang), dan DKR atau Dewan Kerja Ranting (di tingkat Ranting).
4. Pimpinan Satuan Karya Pramuka (Saka)
5. Pembantu Andalan
6. Badan Usaha Kwartir
7. Satuan Kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat dan bersifat situasional.
8. Staf Kwartir.
7. Pramuka Utama Gerakan Pramuka adalah Kepala Negara Republik Indonesia (Presiden).
8. Musyawarah Kwartir merupakan lembaga di lingkungan Gerakan Pramuka yang bersidang pada akhir masa bakti kwartir atau gugusdepan serta memegang kekuasaan tertinggi dalam kwartir atau gugusdepan. Musyawarah ini terdiri atas :

  1. Musyawarah Nasional yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Munas terdiri atas utusan/wakil Kwarnas, Mabinas, Kwarda, dan Mabida.
  2. Musyawarah Daerah yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Musda terdiri atas utusan/wakil Kwarda, Mabida, Kwarcab, dan Mabicab.
  3. Musyawarah Cabang yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun. Peserta Mucab terdiri atas utusan/wakil Kwarcab, Mabicab, Kwarran, dan Mabiran.
  4. Musyawarah Ranting yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Musran terdiri atas utusan/wakil Kwarran, Mabiran, Korgudep, Mabi Desa, Gudep dan Mabigus.
  5. Musyawarah Gugusdepan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (lima) tahun. Peserta Mugus terdiri atas utusan/wakil gudep dan Mabigus

Mungkin Cukup gitu dulu ya Kak Arikel Saya Tentang �Struktur Organisasi Gerakan Pramuka� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-teman lainnya 

Pengertian [LENGKAP] Gugus Depan Gerakan Pramuka

Gugusdepan Gerakan Pramuka
    Gugusdepan atau disingkat gudep adalah suatu kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka dalam penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda.

Gugusdepan juga berfungsi sebagai pangkalan bagi peserta didik Gerakan Pramuka.

   Yang paling banyak didapati adalah gugusdepan yang berpangkalan di sekolah dan perguruan tinggi. Namun gugusdepan tidak harus didirikan di sekolah. Karena secara umum gugusdepan dibentuk berdasarkan wilayah atau biasa disebut sebagai gudep wilayah.

Gudep wilayah ini dapat dibentuk dan berpangkalan (bertempat) di :
Lembaga Pendidikan, semisal sekolah, kampus perguruan tinggi, asrama, pesantren, dan tempat ibadah.
Kelurahan, desa, dan wilayah rukun warga (RW)
Instansi pemerintah dan swasta termasuk komplek perumahan pegawainya
Perwakilan RI di luar negeri

    Setiap gugusdepan tersebut berkewajiban untuk menerima kaum muda (anak berusia 7-25 tahun) yang bertempat tinggal di sekitar wilayah tersebut sebagai anggota tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama.

    Sehingga sebuah gugusdepan, contohkanlah gudep yang berpangkalan di sebuah SMP, wajib menerima anggota sekalipun pramuka tersebut tidak bersekolah di SMP tersebut.

Di samping gugusdepan wilayah, pun terdapat gugusdepan yang mengakomodasi anggota pramuka berkebutuhan khusus.

Gugusdepan ini terdiri atas :
�    Gudep Pramuka Luar Biasa
     yaitu gugusdepan yang menghimpun anggota pramuka yang berkebutuhan khusus atau penyandang cacat yang mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial .
�    Gudep Terpadu
      yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya pramuka penyandang  cacat.
�   Gudep Inklusif
     yaitu gugusdepan biasa yang sebagian anggotanya mengalami gangguan fisik, emosi, perilaku, dan sosial.

    Pembentukan Gugusdepan di dalam negeri dihimpun, dibina, dan dikendalikan oleh Kwartir Ranting Gerakan Pramuka. Kecuali gudep yang berpangkalan di Perguruan Tinggi yang dihimpun oleh Kwartir Cabang. Sedangkan untuk gudep yang berada di luar negeri di bawah pengendalian Kwartir Nasional.

    Ditinjau dari kelengkapan satuannya, gugusdepan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu gudep lengkap dan gudep tidak lengkap. Gugusdepan lengkap merupakan gudep yang memiliki anggota dari semua golongan pramuka mulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, hingga pramuka pandega.

     Sehingga gudep lengkap akan memiliki satuan yang terdiri atas perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak, hingga racana pandega. Sedangkan gudep tidak lengkap adalah gudep yang hanya memiliki anggota dari satu atau beberapa golongan saja. Sehingga gudep tidak lengkap ini bisa jadi hanya terdiri atas satu atau beberapa satuan semisal hanya memiliki pasukan penggalang, hanya memiliki perindukan siaga dan pasukan penggalang, hanya memiliki ambalan penegak dan sejenisnya.

Keanggotaan dalam gugusdepan harus menerapkan sistem satuan terpisah. Artinya, anggota pramuka putra dan putri harus dihimpun dalam gudep yang terpisah di mana masing-masing gudep berdiri sendiri. Para anggota ini hanya boleh terdaftar dalam satu gugusdepan saja.

Organisasi dan Pimpinan Gudep
    Sebagai tanda pengenal, gugusdepan menggunakan nomor. Gudep putra menggunakan nomor ganjil sedangkan gudep putri menggunakan nomor genap. Pemberian nomor gudep ini diatur oleh Kwartir Cabang, kecuali untuk gudep luar negeri yang pengaturannya dilakukan langsung oleh Kwartir Nasional.

   Selain menggunakan nomor gugusdepan, sebagai pengenal gudep dapat juga menggunakan nama pahlawan, tokoh masyarakat atau tokoh dalam cerita rakyat, nama tempat yang bersejarah, nama benda-benda di jagat raya, yang memiliki keistimewaan seperti galaksi dan sebagainya yang dapat memotivasi kehidupan gudepnya.

Struktur organisasi gudep lengkap (berdasarkan lampiran SK Kwarnas Nomor 231 Tahun 2007) adalah sebagai berikut :


    Gudep dikelola oleh Pembina Gugusdepan yang terdiri atas Ketua Gudep dan dibantu oleh pembina satuan dan pembantu pembina satuan. Pembina Gugusdepan dipilih dalam musyawarah gugusdepan dari para pembina Pramuka yang ada dalam Gugusdepan yang bersangkutan yang dilaksanakan minimal 3 tahun sekali.

    Pembina satuan terdiri atas; pembina siaga, pembina penggalang, pembina penegak dan pembina pandega.

     Selain pembina gudep, dalam sebuah gugusdepan juga dibentuk Dewan Kehormatan Gudep, Badan Pemeriksa Keuangan Gudep, dan Majelis Pembimbing Gudep (Mabigus).

Dewan Kehormatan Gugusdepan  merupakan badan tetap yang dibentuk oleh Pembina  Gudep sebagai badan yang menetapkan pemberian anugerah, penghargaan dan sanksi.

Badan Pemeriksa Keuangan Gudep adalah badan independen yang dibentuk Musyawarah Gugusdepan dan bertanggungjawab kepada Musyawarah Gugusdepan.

Sedangkan Mabigus adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep dengan anggota terdiri dari unsur-unsur orang tua peserta didik, dan tokoh masyarakat.


Mungkin Cukup gitu dulu ya Kak Arikel Saya Tentang �Pengertian Lengkap Gugus Depan Gerakan Pramuka� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-teman lainnya :V

Salam Admin Pramuka Solid,
Budi Santoso

Kurang dan Lebihnya mohon dimaafkan
Sekian dan Terima Kasih
Salam Pramuka!
Wassalam! ( ^o^) 7
Pengertian Pramuka Kepramukaan dan Gerakan Pramuka

Pengertian Pramuka Kepramukaan dan Gerakan Pramuka

Pengertian Pramuka Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
Apa itu Pramuka? Berikut pengertian jelasnya:

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya orang-orang berjiwa muda dan suka berkarya. Kata berjiwa muda disini merupakan ukuran semangat untuk maju.

Kepramukaan adalah nama kegiatan yang ada di dalam pramuka itu sendiri, kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang menarik dan mengandung pendidikan. Ada banyak sekali kegiatan yang ada di Pramuka.

Gerakan Pramuka adalah wadah atau organisasi tempat pramuka itu berkumpul dan menyelesaikan masalah secara bersama. tingkatan organisasi ini misalnya seperi Gerakan Pramuka Kwartir Daerah, Gugus depan dan lain sebagainya.

Untuk mempermudah dalam mengingat, Bedakan saja ketiga istilah tersebut secara singkat,
seperti di bawah ini:
Pramuka mengacu kepada Orangnya (Peserta Didik, Pembina, andalan dalam hal ini)
Kepramukaan mengacu kepada Nama Kegiatan (seperti Jambore dan sebagainya)
Gerakan Pramuka mengacu kepada Organisasinya (seperti Gugus Depan, dan sebagainya)

Mungkin Cukup gitu dulu ya Kak Arikel Saya Tentang �Pengertian Pramuka Kepramukaan dan Gerakan Pramuka� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-teman lainnya :V


Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

SEJARAH KEPRAMUKAAN SEDUNIA
   Pada awal tahun 1908 BP menulis cerita pengalamannya sebagai bungkus acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya itu kemudian terbit sebagai buku �Scouting for Boys�. Buku ini cepat tersebar ke seluruh negeri Inggris, bahkan ke negara-negara lainnya, dan berdirilah di mana-mana organisasi kepramukaaan (yang semula hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boy Scout. Kemudian disusul berdirinya organisasi kepramukaan putri yang diberi nama Girl Guides atas bantuan Agnes, adik perempuan Baden Powell, dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell.

   Tahun 1916 berdiri kelompok Pramuka usia Siaga, yang disebut CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book, berisi cerita tentang Mowgli anak didikan rimba (anak yang dipelihara di hutan oleh induk serigala) karangan Rudyard Kipling sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub tersebut.

   Tahun 1918 BP membentuk ROVER SCOUT (pramuka usia penegak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun, tetapi masih senang giat di bidang kepramukaan. Tahun 1922 BP menerbitkan buku ROVERING TO SUCCESS (mengembara menuju bahagia) yang berisi petunjuk bagi para Pramuka Penegak dalam menghadapi hidupnya, agar mencapai kebahagiaan. Buku itu menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya sendiri menuju ke pantai bahagia.

   Tahun 1920 diselenggarakan Jambore sedunia, di Arena Olympiade, London. BP mengundang Pramuka dari 27 negara, dan pada saat itu BP diangkat sebagai bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The World).

Gagasan Baden Powell itu jitu, cemerlang, dan sangat menarik sehingga dilaksanakan juga di negara-negara lain. Di antaranya di Nederland (Padvinder, Padvinderij), yang kemudian oleh orang Belanda di bawa dan dilaksanakan juga di negara jajahannya, termasuk Indonesia dengan mendirikan organisasi yang bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

AWAL KEPRAMUKAAN DI INDONESIA
A.   Masa Hindia Belanda
1)  Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

2)  Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

3) Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO); berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

4)  Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

5)  Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

6)  Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

7)   PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

8)  Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

9)  Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

B.   Masa Bala Tentara Dai Nippon
   "Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri.
    Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

C.   Masa Republik Indonesia
1)   Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

2)   Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

3)   Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

4)   Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

5)   Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

6)   Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. 
itu keluar, maka wakil-wakil organisasi kepramukaan mengadakan konfersensi di Jakarta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

D.   Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
1)   Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

2)   Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

3)   Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

4)   Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

5)   Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

6)   Masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.

KELAHIRAN GERAKAN PRAMUKA 
A.   Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
1)   Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

2)   Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepadan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
      Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila.        Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

3)   Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara.
    Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof.
    Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

4)   Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

5)   Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

6)   Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

B.   Kelahiran Gerakan Pramuka 
Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
           Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya.
         Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
          Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

2.  Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

C.   Gerakan Pramuka Diperkenalkan
1)   Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

2)   Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

3)   Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnari 8 orang.

4)   Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

5)   Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

6)   Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

7)   Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

8)   Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

9)   Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.


Mungkin Cukup gitu dulu ya kak Arikel Saya Tentang �Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-teman lainnya :V

Salam Admin Pramuka Solid,
Budi Santoso

Kurang dan Lebihnya mohon dimaafkan
Sekian dan Terima Kasih
Salam Pramuka!
Wassalam! ( ^o^) 7

Cara Mudah Menghafal Braille

PramukaSolid � Seperti yang kita ketahui penglihatan adalah anugrah Tuhan yang paling di butuhkan dalam hidup, karena jika kita tidak bisa melihat apalah daya jika kita Harus Terbatas dalam hal Apapun, Baik makan (susah), Mandi (Susah),  Apapun yang dilakukan pasti sangat sulit karena tidak bisa melihat.

   Bersyukurlah kita yang saat ini masih diberi penglihatan yang baik sampai saat ini, dan semoga akan terus begitu hingga maut menjemput, Amin.
Cara Mudah Menghafal Braille
Cara Mudah Menghafal Braille
   Pernahkah kalian berfikir �Bisakah Orang Buta Membaca?� kalau kalian berfikir tidak bisa kalian salah, Sekarang Mulailah berfikir bahwa �Tidak Ada Yang Tidak Mungkin� bahkan orang Buta sekalipun bisa membaca.

   Membaca dengan apa? Hehehe disinilah peran Huruf Braille untuk membantu orang buta bisa membaca, seperti apakah huruf braille itu, sampai orang buta pun bisa membacanya.

   Huruf/Sandi Braille adalah Huruf yang Timbul yang terdiri dari 1 sel dan 6 titik di dalamnya dan itu timbul dan tiap-tiap huruf berbeda letak titiknya.

Cara Mudah Menghafal Braille
Bentuk Huruf Braille

   Karenanya itu kita harus berterima kasih pada pencipta Huruf Braille ini yaitu �Louis Braille�, Yaitu orang buta juga X). Hebat kan karena Kebutaannya tersebut Dia berusaha untuk mengubah kekurangannya tersebut untuk bisa bangkit dan membuat penemuan baru yang sangat berguna dan bisa kita gunakan sampai saat ini.

Ngomong-ngomong seperti apakah Huruf Braille itu? Berikut tampilannya:

Cara Mudah Menghafal Braille
Huruf Alfabet Braille

   Bagaimana menurut Kalian Huruf Braille tersebut, pasti anda mulai berfikir kalau membaca atau menghafal huruf braille itu susah kan? Tenang gan, kali ini saya mau ajari bagaimana cara Mudah Menghafal Huruf Braille.

   Sekarang mulailah berfikir bahwa �Tak selamanya Hal yang Sulit harus dikerjakan dengan Sulit� pasti ada cara mudahnya kalau kita mau berusaha mencarinya, Betul tidak XD.

Baiklah setelah basa-basinya selesai kita mulai belajar menghafal huruf Braille nya.

-Seperti yang kalian lihat pada gambar huru Braille di atas, saya meletakkan Huruf �W� dibagian paling Bawah, dan semua huruf-nya saya urutkan menjadi 5 baris dan 5 kolom, itu semua adalah kunci Cara mudah menghafal Huruf Braille.

-Kuncinya terletak pada baris pertama dan kedua yaitu pada baris pertama itu membentuk seperti orang yang sedang Rukuk dan ditambah garis berbentuk \ , dan baris kedua membentuk susan huruf yaitu �r-o-l-i-j�, tapi ingat pada baris pertama dan baris kedua �TIDAK ADA� titik yang ada pada bagian bawahnya, nah itulah kunci menghafal sandi Braille tersebut.

-Untuk cara menghapalnya kalian bisa membuat formasi seperti berikut:
1-3
2-4
3-5
-Untuk baris ketiga itu mengambil patokan pada baris satu, yaitu berbentuk orang yang rukuk dan di tambah \ , tapi pada baris ketiga kita menambahkan 1 titik pada bagian bawah kirinya. seperti gambar di bawah ini:

Cara Mudah Menghafal Braille
Baris Pertama Huruf Braille

-Dan Untuk baris keempat itu mengambil patokan pada baris 2, yaitu membentuk susunan huruf yaitu
�R-O-L-I-J�
juga sama dengan baris ketiga kita menambahkan 1 titik pada bagian bawah kirinya. seperti gambar di bawah ini:

Cara Mudah Menghafal Braille
Baris Kedua Huruf Braille

-Dan untuk baris kelima kita mengambil patokan pada baris ketiga, namun pada baris kelima kita menambahkan titik lagi di bagian kanan bawahnya, jadi di baris ke lima semua hurufnya terdapat 2 titik di bagian bawahnya.

-Dan untuk yang bagian terakhir yaitu huruf W kenapa di pisah pada baris ke lima, karena tidak punya 2 titik di bawahnya XD, juga Huruf W adalah lawan dari Huruf R.
-Selesai.

Mudahkan? Kalo masih kurang mengerti. Mungkin bisa di baca ulang gan :v

   Mungkin Cukup gitu dulu ya gan Arikel Gua Tentang �Cara [MUDAH] Menghafal Sandi/Huruf Braille (Huruf Orang Buta)� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

   O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-teman lainnya :V

Salam Admin Pramuka Solid,
Budi Santoso

Kurang dan Lebihnya mohon dimaafkan
Sekian dan Terima Kasih
Salam Pramuka!
Wassalam! ( ^o^) 7

Buku SKU (Syarat Kecakapan Umum) Golongan Penegak [LENGKAP]

Pramuka Solid � Seperti yang kita ketahui dalam Pramuka Penegak terdapat 3 jenis tingkatan yaitu Bantara, Laksana, dan yang terakhir Pandega.

Dan untuk mendapatkan gelar tersebut seorang anggota pramuka harus menyelesaikan poin-poin penting yang ada di Buku SKU Penegak. Dan itu pasti membutuhkan perjuangan yang berat untuk di lalui. :D setuju kan kak! ( ^o^) /


Seperti apakah isi buku SKU Penegak tersebut? Berikut :

SYARAT-SYARAT KECAKAPAN UMUM GOLONGAN PENEGAK

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyaratkat
Menepati Dasadarma

DASA DARMA PRAMUKA
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin terampil dan gembira.
7. Hemat cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.


POIN-POIN SYARAT KECAKAPAN UMUM PENEGAK BANTARA

1. Islam
- Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
- Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu
- Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
- Tahu tata cara menyelenggarakan jenazah
- Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
- Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut

        Khatolik
- Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katolik
- Dapat memimpin doa dan membangun gerakan cinta pada keberagaman agama di luar gereja khatolik

        Protestan
- Mendalami ajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

        Hindu
- Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
- Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan persembahayangan sehari-hari dan hari besar keagamaan Hindu
- Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut agama Hindu.
- Dapat menjelaskan makna dan hakekat ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian alam lingkungan.
- Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
- Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu Dharma Gita
- Dapat mendeskripsikan struktur, fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad Kahyangan

        Buddha
- Saddha  :  Mengungkapkan Buddha Dharma Sebagai salah satu agama
- Menjelaskan sejarah Budha Gotama
- Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung

2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada sesama teman.
3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik.
4. Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti.
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan.
6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri.
7. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari � hari.
8. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan.
9. Telah ikut aktif kerja bakti di masyartakat minimal 2 kali.
10. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.
11. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka.
12. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia.
13. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda � tanda alam lainnya dalam pengembaraan.
14. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
15. Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan PBB.
16. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.
17. Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat.
18. Dapat menerapkan pengetahuaannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari.
19. Selalu berolaharaga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim
20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan.
21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas  gerakan ditempat.
22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut-turut.

*) Dikutip dari hasil revisi SKU
Kwrtir Nasional Gerakan Pramuka
Tanggal 20 � 22 Desember 2010 di Jakarta


SURAT KETERANGAN
Nama :
Tingkat :
Gugus Depan` :
Yang telah menyelesaikan SKU tingkat Bantara &
Dilantik pada :
Tanggal :
Jam         :
Tempat :
Selanjutnya yang bersangkutan berhak mengenakan Tanda Kecakapan Umum BANTARA, dengan harapan untuk senantiasa meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya berdasarkan Trisatya dan Dasadarma Pramuka.

_________________________
Yang melantik,             
 Pembina Gugus depan        

(________________________)





POIN-POIN SYARAT KECAKAPAN UMUM PENEGAK LAKSANA
1. Islam
Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun islam di muka pasukan penggalang dan Satuan Penegak.
Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan Sholat dan dapat mendirikan Sholat Sunah berjamaah.
Dapat menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa serta dapat melakukan salah satu puasa sunah.
Memahami tata cara merawat jenazah Pernah menjadi amil zakat.
Dapat menghafal ayat tematik, dari Alquran dan mampun menjelaskannya.

        Khatolik
Memahami dan mengalami 7 sakramen.
Dapat menghafal dan menghayati akan riwayat salah satu Santo / Santa.
Membahas 10 Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh kehidupan sehari-hari.

        Protestan
Dapat memberi kesaksian didepan jemaat atau teman sebaya
Dapat berpartisipasi aktif dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan kemampuannya.
Telah mengikuti pengajaran Agama (Katekisasi)

        Hindu
Dapat menjelaskan sejarah kerajaan/ candi-candi agama Hindu di Indonesia
Dapat melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin persembahyangan Panca Sembah
Dapat menjelaskan Samsara / Punarbawa atau reinkarnasi sebagai bentuk untuk penyempurnaan kelahiran berikutnya.
Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta Brata
Dapat melakukan gerakan dan menjelaskan fungsi, serta manfaat dari setiap gerakan Yoga Asanas.
Dapat melafalkan dan mengkidungkan lebih dari satu bentuk Dharma Gita
Dapat menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni sakrai keagamaan Hindu.

        Buddha
Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha; hari Waisak, Asadha, Kathina, Maggapuja)
Saddha  :  Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari Tripitaka
Menjelaskan makna dan manfaat puja serta doa.
Mendeskripsikan sila dan manfaat puja serta doa.
Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.
Menjelaskan kebenaran yang terdapat dalam Tripitaka

2. Dapat menerima kritik dari orang lain, serta berani mengeluarkan pendapatnya dengan tertib, sopan dan santun kepada orang-orang di sekitarnya.
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Ambalan dan mampu mengambil keputusan
4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi), jika terjadi ketidaksepahaman dalam kelompoknya.
5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan.
6. Setia membayar iuran kepada Gugus depannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Ambalan dalam mengelola Administrasi Keuangan.
7. Dapat memimpin rapat dan membuat risalah dengan baik.
8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat Ambalan.
9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.
10. Dapat memimpin kelompok dalam menampilkan salah satu jenis kesenian daerah.
11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART Gerakan Pramuka kepada Ambalan
12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan Dunia.
13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari dan atau mengatur kehidupan perkemahan selama minimal 3 hari.
14. Dapar menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih.
15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB.
16. Telah memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menghasilkan uang.
17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna.
18. Dapat membuat struktur dari keterampilan tali temali dan pionering, yang dapat digunakan masyarakat secara berkelompok.
19. Selalu berolahraga, dapat melakukan olahraga renang selain gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.
20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi.
21. Dapat mempersiapkan susunan dan pelaksana upacara, telah mempersiapkan minimal 3 kali upacara, telah menjadi pelaksana upacara minimal 3 kali.
22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara pencagahan penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
23. Dapat melakukan pengembaraan selama 3 hari berturut-turut.


SURAT KETERANGAN
Nama :
Tingkat :
Gugus Depan` :
Yang telah menyelesaikan SKU tingkat Laksana &
Dilantik pada :
Tanggal :
Jam         :
Tempat :
Selanjutnya yang bersangkutan berhak mengenakan Tanda Kecakapan Umum LAKSANA, dengan harapan untuk senantiasa meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya berdasarkan Trisatya dan Dasadarma Pramuka.

_________________________
Yang melantik,             
 Pembina Gugus depan        

(________________________)





SYARAT-SYARAT KECAKAPAN UMUM GOLONGAN PENGAK PANDEGA
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

1. Islam
? Dapat menjelaskan makna Rukun Iman, Rukun Islam, dan Ihsan serta memberikan contohnya dalam bentuk tulisan
? Dapat menjama� dan meng-qashar sholat serta mampu menjadi Imam dalam Sholat berjamaah
? Mampu mengajak teman-teman untuk melaksanakan puasa sunah
? Dapat merawat jenazah
? Dapat menjelaskan perbedaan zakat fitrah dan zakat mal serta dapat menghitung nisab zakat mal
? Dapat menafsirkan ayat alquran dan hadist secara tematik serta dapat menjelaskannya

        Khatolik
? Dapat menyebut dan menghayati 5 (lima) pondasi hidup gereja: bersekutu, beribadah, mendalami iman, saling melayani, dan bersaksi
? Dapat menjelaskan dan mendeskripsikan hierarki Gereja dalam bentuk tulisan

        Protestan
? Dapat menyanyikan minimal 6 lagu Gerejani dan memimpin nyanyian Gerejani
? Dapat memimpin doa dalam pertemuan satuannya
? Dapat memimpin suatu kelompok dalam mempelajari Alkitab
? Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Protestan
        Hindu
? Dapat menjelaskan sejarah perkembangan Agama Hindu di Dunia.
? Dapat menjelaskan kolerasi konsep kepemimpinan Hindu dengan kepemimpinan modern dalam bentuk tulisan.
? Dapat menjelaskan fungsi Dharma Gita sebagai bentuk pemantapan Sradha dan Bhakti Umat dalam bentuk tulisan.
? Berperan aktif dalam upaya pengembangan Dharma Gita di Masyarakat.
? Berperan aktif dalam upaya pengembangan ajaran yoga menuju masyarakat sehat secara physic maupun mental.
? Mampu menjelaskan konsep Catur Asmara dalam bentuk tulisan.
? Aktif di masyarakat dalam pelaksanaan Meditasi.
? Berperan aktif dalam upaya peningkatan pengetahuan keagamaan Hindu di tingkat Siaga dan Penggalang (Konsep Brahmacaria)

        Buddha
? Menyebutkan bagian-bagian dari kitab suci Tripitaka Bagian Sutta dan Abhidamma Pitaka.
? Dapat menjelaskan pengertian sila dan manfaat melaksanakan sila.
? Mempraktikkan latihan Athasila setiap hari Uposatha
? Melatih meditasi Vippasana pagi dan sore
? Dapat memimpin dan mengorganisir kebaktian (pagi dan sore) serta perayaan hari-hari besar Agama Buddha
? Dapat membimbing cara membaca / melafalkan paritta-paritta suci kepada  Pramuka Penggalang sampai mencapai Penggalang Ramu

2. Berani mengajukan saran dan kritik untuk membangun desanya kepada aparat pemerintah setempat.
3. Dapat mengikuti dan atau memimpin diskusi Racana dan mampu mengambil keputusan.
4. Dapat mengatasi suatu permasalahan / perselisihan yang terjadi dalam masyarakat dengan bijak.
5. Mengikuti pertemuan di Racana sekurang-kurangnya 3 kali setiap bulan.
6. Setia membayar iuran kepada Gugus depannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri, serta membantu Racana dan Gugus Depan dalam mengelola administrasi keuangan.
7. Dapat membuat tulisan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik serta dapat memaparkannya di depan pertemuan.
8. Mampu membuat perencanaan kegiatan di tingkat Racana.
9. Dapat merencanakan dan memimpin kerja bakti sesuai keperluan masyarakat serta berbasis masyarakat.
10. Telah memahami makna upacara adat di masyarakatnya dan ikut berperan aktif.
11. Memahami Undang-undang Gerakan Pramuka dan dapat menjelaskan isi AD & ART Gerakan Pramuka dalam bentuk tulisan.
12. Dapat menjelaskan tentang sejarah kepramukaan Indonesia dan dunia dalam bentuk tulisan.
13. Dapat menjelaskan tentang penggunaan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam serta tata cara pengembaraan kepada regu atau sangga.
14. Dapat menjelaskan peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan dengan bentuk tulisan, mampu menganalisis dan menulis symbol-simbol nasionalisme Indonesia (NKRI, Lambang Negara, Lagu Wajib Nasional) sesuai UU No. 24 Tahun 2009.
15. Mampu menjelaskan fungsi dan peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB dalam bentuk tulisan.
16. Dapat membuat proposal usaha mandiri dengan baik dan dapat melakukan kegiatan wirausaha.
17. Dapat menciptakan mengembangkan peralatan teknologi tepat guna.
18. Dapat memberikan penjelasan tentang tali temali dan pioneering kepada Pramuka Penggalang / Penegak.
19. Sudah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir tingkat Dasar.
20. Mampu mengajarkan olahraga renang gaya bebas kepada orang lain dan menguasai 2 (dua) cabang olahraga salah satunya cabang olahraga beladiri serta dapat menjadi instruktur Senam Pramuka / Senam Kebugaran Jasmani (SKJ).
21. Dapat membahas dan menganalisis tentang kesehatan Reproduksi.
22. Dapat menjadi Perwira Upacara dan Instruktur Baris Berbaris.
23. Mampu melakukan penyuluhan tentang penyebab dan cara pencegahan penyakit infeksi, degenerative dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat serta dapat melaksanakan PPGD.
24. Melakukan perencanaan dan pengelolaan perkemahan dan atau pengembaraan 3 hari berturut-turut.
*) Dikutip dari hasil revisi SKU
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Tinggal 20 � 22 Desember 2010 di Jakarta

SURAT KETERANGAN
Nama :
Tingkat :
Gugus Depan` :
Yang telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega &
Dilantik pada :
Tanggal :
Jam         :
Tempat :
Selanjutnya yang bersangkutan berhak mengenakan Tanda Kecakapan Umum PANDEGA, dengan harapan untuk senantiasa meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya berdasarkan Trisatya dan Dasadarma Pramuka.

_________________________
Yang melantik,             
 Pembina Gugus depan        

(________________________)


DATA PRIBADI PEMILIK
NAMA LENGKAP         :
AGAMA         :
NO TANDA ANGGOTA:
TINGKAT         :
NO GUGUS DEPAN :
KWARAN         :
KWARCAB         :
KWARDA         :
ALAMAT SEKOLAH :
NAMA ORANG TUA :
AYAH         :
IBU                 :
ALAMAT RUMAH         :
NO TELEPON :

Mungkin Cukup gitu dulu ya gan Arikel Gua Tentang �Buku SKU (Syarat-Syarat Kecakapan Umum) Golongan Penegak� Semoga Membantu dan Bermanfaat buat kita semua.

O iya kalo ada yang mau nambahin/ngoreksi silahkan komen di bawah ya Kak... Masukan Kakak itu pasti sangat ngebantu Teman-teman lainnya :V

Salam Admin Pramuka Solid,
Budi Santoso

Kurang dan Lebihnya mohon dimaafkan
Sekian dan Terima Kasih
Salam Pramuka!
Wassalam! ( ^o^) 7